10 Tugas Istri Menurut Islam

Apa Tugas Istri Menurut Islam? Menjadi seorang istri mungkin menjadi beban tanggung jawab yang harus diperjuangkan dalam rumah tangga.

Tugas Istri Menurut Islam

Seorang istri memiliki banyak hal yang harus dilakukan. Mengurus urusan rumah tangga, kasur, dapur, termasuk suami dan anak.

Tak heran, tak sedikit pula istri yang ikhlas menerima kondisi rumah tangga. Namun ada juga yang menuntut, dan ini berlaku bagi seorang suami yang tidak pernah memenuhi kebutuhan istrinya.

Namun dalam hal ini, seorang istri pada umumnya memiliki pekerjaan yang cukup untuk mensyukuri pemberian suaminya sampai kebutuhan dasar rumah tangga terpenuhi.

Di samping itu, tugas istri didasarkan pada pandangan Islam yang berada pada tingkat dasar, terutama bagi istri saleh yang menjaga dirinya sendiri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah menjaganya.

Juga, seorang istri harus memahami bahwa seorang suami menjadi pintu gerbang surga bagi istrinya, sama seperti ia dapat menjadi pintu gerbang neraka bagi istrinya.

Oleh karena itu beberapa kewajiban seorang istri diatur dengan baik menurut Islam atau setidak-tidaknya secara umum. Berikut beberapa tugas istri menurut islam :

A. Tugas Istri dalam Islam Menurut Para Ulama

1. (Irsyadus Sari, 15/86)

(Istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya), yaitu dengan berusaha mengurus urusan rumah tangga dengan baik, serta berkomitmen untuk melayani keperluan suaminya serta tamu-tamu dari suaminya.

(Dan anak-anak suaminya) dengan mendidiknya dan berkomitmen untuk mengurusnya. (Ia akan ditanya di akhirat tentang semua itu), yaitu ditanya tentang rumah suaminya, juga tentang anak-anaknya dan semua orang-orang yang ada di rumah tersebut, selain mereka.(Irsyadus Sari, 15/86).

2. (Durus Syaikh Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi, 4/48)

Syaikh Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi rahimahullah juga menjelaskan: “(seorang istri bertanggung jawab terhadap rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggung-jawabannya). Maka apa makna dari ra’iyyah di sini? Maknanya, ia harus menunaikan hak terkait urusan rumah tangga.

Maka ia memiliki tugas untuk memperhatikan keperluan rumah dan keperluan suaminya, dalam batasan koridor syariat. Maka tidak perlu seorang suami ikut campur dalam semua urusan istri dari yang kecil sampai yang besar.” (Durus Syaikh Muhammad al-Mukhtar asy-Syinqithi, 4/48).

3. (Syarah Riyadhush Shalihin, 337)

Ada pula pandangan dari Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah: “Seorang istri dia bertanggung jawab tentang urusan rumah tangga suaminya, dan akan ditanya (di akhirat) tentang hal tersebut. Wajib bagi istri di rumah untuk mengatur dengan baik masalah masakan, masalah tersedianya kopi, tersedianya teh, urusan perawatan tempat tidur.

Hendaknya dia jangan masak di luar kebiasaan, jangan menyediakan teh melebihi kebutuhan, wajib baginya untuk berhemat. Karena hemat itu setengah dari kecukupan. Juga tanpa kurang dari kebutuhan yang semestinya.

Ia juga bertugas mengurus anak-anaknya, baik dalam masalah keshalihan mereka, dalam masalah perawatan mereka, dan semua keperluan mereka, seperti memakaikan pakaian, mengganti pakaian kotor, mengganti sprei, memakaikan mereka pakaian hangat ketika musim dingin, dan semisalnya.

Ia juga bertugas untuk memasak, juga berusaha membuat masakan yang sedap, dan seterusnya. Demikianlah tugas seorang (istri), yaitu terkait semua urusan rumah tangga.(Syarah Riyadhush Shalihin, 337).

Baca juga: Hak Suami atas Istri dalam Islam

B. Kesimpulan Tugas Istri Menurut Islam

Tugas Istri Menurut Islam

Tugas istri dalam islam adalah sebagai berikut:

  • Tugas terpenting dan terbaik seorang istri adalah mendidik anak-anaknya sendiri.
  • Hampir tidak ada orang hebat untuk memimpin suatu periode kecuali dia berada di bawah asuhan seorang ibu yang hebat.
  • Ibu adalah pencetak beberapa karakter, maka binalah dirimu dengan karakter yang kuat dan budi pekerti yang luhur.
  • Islam menggariskan perjalanan seorang anak dari mengandung sampai lahir. Kemudian terus menyusui dan mengasuhnya hingga ia menjadi pemuda yang kuat dan pria dewasa.
  • Jika Anda hamil, bersyukurlah kepada Allah. Anda tidak perlu khawatir apakah bayi yang akan lahir berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.
  • Jika ingin melahirkan, mintalah pertolongan Allah dan bertawakal kepada-Nya.
  • Setelah Anda melahirkan seorang anak, bersyukurlah kepada Tuhan atas berkat yang telah Dia berikan kepada Anda.

Padahal, jika melihat pekerjaan rumah tangga istri, 24 jamnya juga sepertinya tidak akan habis.

Namun, sebagaimana disaksikan oleh pernyataan beberapa ulama di atas, banyak hal yang bisa menjadi fokus pekerjaan sitri dalam berdasarkan pemikiran Islam.

Baca juga: Usia Ideal Menikah dalam Islam

1. Taatilah Suamimu

Tugas istri dalam Islam sebenarnya tidak sulit, cukup menuruti suami. Asalkan bukan keluar dari syariat, karena itu yang diinginkan suami harus dilakukan.

Dan juga harus diketahui bahwa ketika istri menaati suaminya, dia melakukan ibadah dan, tentu saja, menerima pahala atas perbuatannya.

Jika ada beberapa hal yang menyulitkan dan memberatkan istri dan istri merasa tidak nyaman, hal ini bisa dibicarakan dengan suami.

Keduanya harus mencari solusi dan kesepakatan damai agar laki-laki dan perempuan dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Terakhir, suami dan istri harus saling menghargai kemauan dan cara pandang yang berbeda.

Karena jika ketimpangan tersebut tidak disikapi dengan bijak, maka akan merusak keutuhan keluarga, sehingga tugas istri dalam Islam yaitu ketaatan kepada suaminya menjadi terhambat.

Baca juga: Motivasi Menikah Muda dalam Agama Islam

2. Menyenangkan Suami

Tugas Istri Menurut Islam

Tugas istri dalam islam yang kedua adalah menyenangkan suami.

Ada beberapa langkah untuk menyenangkan suami Anda, itu juga tergantung pada keinginan dan preferensinya. Ada seorang suami yang ingin melihat agar rumahnya selalu bersih dan rapi serta memakan masakan istrinya setiap hari.

Ada juga orang yang hanya senang ketika diberi bekal ketika kerja dan pulang dengan senyuman.

Padahal, tampaknya sedikit sentuhan fisik sangat diperlukan untuk menunjang kebahagiaan pasangan.

Penelitian kedokteran psikosomatik menunjukkan bahwa keintiman somatik pada pasangan memainkan peran penting dalam melindungi terhadap depresi dalam hubungan.

Karena pernikahan merupakan ibadah yang paling lama karena dilakukan sepanjang hayat, maka pekerjaan istri dalam Islam yang berkaitan dengan kebahagiaan pria harus dilakukan dengan baik.

Tentu saja proses penyesuaian ini membutuhkan waktu dan kesabaran, tetapi jika Anda bekerja sama, itu akan lebih mudah.

Jika dilakukan dengan ikhlas dan mengharap keridhaan Allah SWT, jika istri bekerja sesuai tuntunan Islam, tidak akan menjadi beban dan akan membawa kepada kebahagiaan.

Baca juga: Hak Istri Atas Suami dalam Islam

Kesimpulan

Dalam hal ini, ambillah panutan dari Khadijah atas kesetiaannya, Aisyah atas kejujurannya, Asiah atas kesabarannya, Maryam atas ketabahannya, dan Fatimah atas ketegasannya.

Selain itu, pekerjaan yang harus benar-benar dipahami seorang istri yatiu sebaik laki-laki memilikinya adalah istri yang setia. Menjaga kesetiaan bagi seorang istri juga sangat penting.

Oleh karena itu, beberapa suami seringkali lebih memilih istri untuk berdiam diri di rumah. Karena istri yang berdiam diri di rumah ibarat mutiara yang terkubur.

Dan sebaik-baiknya seorang istri adalah ketika dia selalu mendahulukan suaminya dalam segala hal. Salah satunya tentang makanan.

Dan jangan tanyakan itu pada suamimu. Jadilah istri yang sabar yang selalu ada di sisinya dalam keadaan apapun.

Ketaatan paling utama seorang istri setelah ketaatannya kepada Allah, kemudian Rasul, adalah ketaatan kepada suaminya.

Itu akan menjadi penjelasan singkat untuk kita jelajahi. Semoga bermanfaat dan menjadi bahan review, refleksi dan tindakan yang baik.

Sekian artikel mengenai Tugas Istri Menurut Islam, semoga bermanfaat,

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!