Ta’aruf dalam Islam: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya

Ta’aruf dalam Islam: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya | Ta’aruf, apa ini? Apa jawabannya ketika mendengar kata ta’aruf yang pertama kali terlintas di benak kita adalah bagaimana mencari jodoh menurut Islam.

Taaruf: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya

Ada juga yang beranggapan bahwa ta’aruf adalah proses pranikah. Bahkan saat ini, semakin banyak orang yang salah mengartikan ta’aruf sebagai “pacaran” Islam.

Meski sebenarnya ta’aruf menurut bahasa memiliki makna yaitu perkenalan. Lantas bagaimana Islam menjelaskan peristiwa ta’aruf?

Apa perbedaan antara ta’aruf dan pacaran? Dan bagaimana cara Taaruf yang benar berdasarkan ajaran syariat Islam?

Artikel ini akan membahas sepenuhnya tentang Taaruf.

A. Pengertian Ta’aruf

Pengertian taaruf menurut Wikipedia adalah kegiatan mengunjungi rumah seseorang untuk mengenal penghuninya.

Taaruf merupakan langkah awal dalam mengenalkan dua keluarga yang ingin menjodohkan salah satunya sebagai bagian dari keluarga.

Tentu pemahaman tersebut tidak serta merta membuat Anda paham ta’aruf, bukan? Jangan khawatir, teruskan membaca sampai akhir.

Ta’aruf juga dapat dilengkapi sebagai syarat memperkenalkan diri, berkenalan dengan baik, atau mengenal seseorang ke tujuan tertentu.

Dalam pengertian bahasa, ta’aruf sebenarnya memiliki arti yang luas karena ta’aruf dapat dikaitkan dengan persaudaraan, persahabatan, dan lain-lain.

Taaruf tidak selalu tentang percintaan atau pernikahan. Jadi pada dasarnya ta’aruf adalah hubungan yang dilakukan antara 2 orang atau lebih yang disertai dengan maksud dan tujuan tertentu.

Namun, masyarakat saat ini, khususnya masyarakat Indonesia, mengenal taaruf sebagai kegiatan pendekatan yang dikaitkan dengan hubungan asmara sebelum menggelar pernikahan.

Karena dunia percintaan sendiri seringkali menjadi topik menarik yang tidak bisa dibicarakan dalam kehidupan bermasyarakat, dan Islam juga turut mengatur bagaimana menjalin hubungan cinta yang baik dan tidak berlebihan.

Dalam dunia hubungan percintaan, ta’aruf dapat diselesaikan sebagai proses perkenalan atau perjumpaan yang memiliki arah menyempurnakan agama, yaitu dengan melanjutkan ke jenjang yang lebih serius (pernikahan).

Ta’aruf bukan hanya sekedar ingin berkenalan atau sekedar mencari pasangan, ta’aruf lebih dari itu, karena sangat mulia bagi orang yang berniat ta’aruf.

Menurut Surah Al-Hujarat ayat 13, ini berarti:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”

Baca juga: Persyaratan dan Biaya Nikah di KUA

B. Perbedaan Taaruf dan Pacaran

Taaruf: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya

Taaruf dan pacaran tentu saja sesuatu yang lain. Taaruf adalah proses pertemuan untuk mencapai jenjang pernikahan.

Dan pacaran pada umumnya adalah hubungan yang tidak memiliki arah seperti kesetiaan pada pernikahan.

Secara umum, pacaran hanya didasarkan pada keinginan untuk mengetahui lawan jenis.

Bahkan, pacaran seringkali dipenuhi dengan nafsu semata. Namun ada juga yang sudah lama menjalin pacaran atau mungkin sudah memiliki waktu yang tepat untuk pasangannya dan kemudian memutuskan untuk menikah.

Namun dalam ajaran Islam itu sendiri, sudah pasti menganjurkan taaruf dari pada pacaran. Karena pacaran dilarang dalam Islam.

Seperti yang kita ketahui bahwa dalam bercinta akan ada beberapa kegiatan yang dekat dengan zina sehingga cinta dilarang oleh tuntunan agama Islam.

Dalam proses Taaruf ada pihak ke-3 yang mendampingi proses Taaruf, kemudian menjadi penengah atau bisa disebut sebagai moderator.

Mediator ini dapat menginstruksikan mahram untuk menghindari munculnya hal-hal yang tidak diharapkan.

Ini berbeda dengan pacaran yang biasanya bebas berduaan tanpa pengawasan ari mahram, sehingga selalu ada peluang untuk mendekati zina.

Pacaran dalam hal ini adalah pacaran yang dilakukan oleh pasangan muda yang tidak memiliki ikatan pernikahan di dalamnya, yang memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kelebihannya sendiri.

Tapi ada juga pacaran yang sah atau niat baik, seperti pacaran untuk orang yang sudah menikah.

Bagi mereka yang memiliki ikatan pernikahan, diperbolehkan melakukan hal-hal yang dapat menambah keromantisan dalam rumah tangga, seperti menghabiskan waktu bersantai dalam jangka waktu tertentu sehingga melepas lelah setelah aktivitas sehari-hari.

Dari masa durasi Ta’aruf, tidak ada teori atau dalil yang menjelaskan hal ini secara eksplisit. Tapi menurut Islam, tentu saja, lebih cepat lebih baik.

Jadi, dengan mengakui bahwa kedua pasangan merasa cocok untuk Anda berdua, rasanya sah-sah saja untuk memilih calon pasangan hidup Anda nanti dalam rumah tangga.

Namun, tidak ada yang dipaksakan jika memang salah satu pasangan tidak setuju atau mungkin keberatan, hal ini dapat menghentikan proses ta’aruf.

Sementara itu, seperti yang kita ketahui, ketika pacaran tidak didasari oleh komitmen untuk pernikahan, waktu bisa sangat berbeda.

Ada yang punya waktu singkat, ada yang jatuh cinta dengan waktu paling lama, bahkan bertahun-tahun.

Lagi pula, jika memang tidak ada kesetiaan, kemana arah pacaran yang sebenarnya? Karena tidak ada jaminan yang baik bahwa kekasih saat ini dan kekasih lama akan berakhir menikah.

Baca juga: Motivasi Menikah Muda dalam Agama Islam

C. Tujuan Taaruf Dalam Islam

Taaruf: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya

Oh ya, Anda sudah tahu arah atau manfaat Ta’aruf dalam Islam. Jika Anda belum tahu, di sini ada banyak hal yang bisa kita cermati tentang ta’aruf.

1. Terhindar dari Zina

Karena dilarangnya seorang wanita dan seorang pria berduaan dalam proses ta’aruf tanpa pengawasan mahram, ta’aruf secara otomatis dapat menghindari zina.

Selain itu, ta’aruf akan menjamin keselamatan perempuan sebagaimana kita ketahui bahwa banyak sekali kasus pelecehan yang dialami oleh perempuan meskipun statusnya masih berstatus pacaran.

2. Lebih adil

Tujuannya agar dalam proses taaruf dapat terjadi pertukaran informasi tentang kelebihan dan kelebihan kedua pihak yang berkepentingan.

Secara umum, ada juga pembahasan tentang kekurangan sebagai perbedaan.

Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi dalam kegiatan ini karena Taaruf menjaga transparansi sehingga lebih adil bagi kedua calon pasangan untuk mengetahui keadaan masing-masing.

3. Lebih efisien

Proses taaruf biasanya cepat dan disepakati bersama, sehingga tidak ada waktu yang terbuang untuk proses pertemuan.

Ketika dirasa pas dan siap, pasangan bisa langsung langsung ke level berikutnya. Hingga ta’aruf dianggap lebih efektif daripada pacaran.

Baca juga: Usia Ideal Menikah dalam Islam

D. Tata Cara Taaruf Menurut Ajaran Islam

Untuk melakukan ta’aruf, ada cara-cara dalam Islam yang bisa dilaksanakan. Taaruf dalam Islam juga sederhana. Berikut langkah-langkahnya:

1. Buat proposal

Proposal taaruf ini berisi tentang narasi diri, karakter diri, prinsip hidup yang harus kita jalani, persyaratan apa yang diinginkan, dalam kaitannya dengan pandangan hidup berumah tangga.

Proposal ini kemudian diperuntukkan untuk tujuan tertentu atau ditukar dengan orang-orang yang mau bertaaruf.

2. Temui perantara dan temukan pasangan

Perantara di sini bisa kerabat dekat seperti saudara, rekan kerja, anggota keluarga atau mak comblang yang berada dalam majelis Ta’lim. Umumnya ustadz atau ustadzah akan menemani Anda.

Jika menurut anda sudah ada calon yang cocok, maka mediator akan menghadapkan kedua pihak tersebut dan pada kesempatan ini saatnya mencari tahu segala macam hal yang ingin diketahui oleh calon pasangan.

3. Shalah istikharah

Selain itu, kedua calon pasangan dianjurkan untuk melakukan shalat istikharah untuk mendapatkan petunjuk dari Allah dan agar tidak ada keraguan padanya.

Seperti yang kita ketahui, manusia hanya bisa merencanakan dan Allah yang menentukan segalanya.

4. Khitbah

Ketika Anda sudah melangkah, mintalah kandidat laki-laki meminang kandidat perempuan. Tak perlu semarak, khitbah ini untuk mendekatkan kedua keluarga.

5. Akad atau Pernikahan

Ketika semua tahapan telah selesai dan disepakati, barulah diadakan pernikahan. Karena arah ta’aruf adalah mencari pasangan hidup dengan cara pandang Islam.

Baca juga: 10 Tugas Istri Menurut Islam

Kesimpulan

Itulah beberapa informasi tentang ta’aruf dalam Islam yang bisa kita telusuri. Semoga informasi tentang pengertian ta’aruf, perbedaan ta’aruf dan pacaran, tujuan ta’aruf dan tata cara mengajak ta’aruf ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Sekian artikel berjudul Taaruf: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya, semoga bermanfaat.

Demikian informasi yang dapat saya berikan. Semoga informasi ini bermanfaat. Terima kasih banyak. Salam.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!