Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Bagaimana Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam? Dalam Islam ada aturan dan jenis seserahan pernikahan.

Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Berikut ini adalah uraian hukum dan falsafah seserahan yang diatur oleh Islam.

Sebelum menikah, ada baiknya Anda mengetahui masalah seserahan pernikahan dalam Islam. Kenapa begitu? Karena seserahan adalah bagian penting dari pernikahan.

Persiapan yang matang akan lebih baik daripada yang tidak. Seserahan dalam Islam sangat berbeda dengan apa yang dilakukan orang pada umumnya.

Meski sebagian masyarakat masih berpedoman pada kepemimpinan Islam.

Banyak yang bertanya bagaimana Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam?

A. Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Lebih baik bagi seorang Muslim untuk mengikuti apa yang diajarkan agamanya.

Termasuk masalah-masalah pernikahan. Lalu apa perbedaan antara seserahan lamaran dan pernikahan? sudah dijelaskan di 7 Perbedaan Seserahan Lamaran dan Pernikahan

Jangan khawatir jika Anda tidak tahu sekarang. Bahkan jika Anda sudah memiliki pasangan, Anda bisa lebih menambah wawasan pernikahan Anda.

Berikut beberapa informasi tentang seserahan pernikahan dalam islam yang perlu Anda ketahui.

Ternyata seserahan ini tidak harus dalam agama Islam. Apakah Anda tidak tahu pada awalnya?

Mungkin ada ketentuan lain yang tidak Anda ketahui. Baca apa saja ketentuan seserahan ini dalam Islam.

Hantaran atau seserahan sifanya tidak wajib dalam Islam. Seserahan masih boleh berlaku.

Namun, jika tidak ada, juga tidak masalah. Tidak memberikan untuk seserahan atau hantaran tidak membatalkan pernikahan. Hukum yang ditetapkan oleh Islam sebagai hukum menerima hadiah.

Kedua, niat untuk menyenangkan. Ini adalah stigma yang sering salah tempat di masyarakat. Seserahan dijadikan tempat pamer bukanlah ajaran Islam.

Hadiah diperbolehkan dalam Islam. Hanya seserahan yang menjadi bagian untuk membahagiakan pasangan. Tidak ada kesempatan untuk pamer.

Stigma ini tumbuh subur di masyarakat. Terkadang ada hal yang membicarakan kekayaan seseorang dan hadiah yang diberikan tidak sesuai.

Terkadang calon istri juga meminta seserahan secara mewah karena alasan gengsi.

Ini benar-benar tidak dibenarkan. Apalagi ketika seserahan mendapatkan bagian yang disombongkan. Dalam ajaran Islam, Allah SWT sangat membenci sifat sombong.

B. Mahar Atau Mas Kawin Harus Sesuai Kemampuan

Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Hampir sama budayanya seperti di atas, seserahan tidak harus menjadi tempat pamer di masyarakat.

Pemberi seserahan diharapkan memberi dengan kemampuan terbaiknya.

Pihak pasangan pengantin calon seharusnya tidak mempersulit pasangan untuk menyelesaikan seserahan ini.

Sama seperti pihak laki-laki. Meskipun itu adalah pihak pemberi. Pihak laki-laki juga tidak bisa mempersulit seserahan.

Begitu pula dengan budaya lain, tukar menukar cincin sebagai budaya yang berkembang pesat.

Budaya tukar cincin bukanlah hal yang biasa dalam Islam. Apalagi hal ini dilarang dalam Islam.

Hukum haram ini tidak secara langsung ditunjukkan dengan pengucapan Rasul atau sahabat Nabi. Ada hadits yang menjelaskan hal ini.

Baca juga: Hukum Cincin Tunangan Dalam Islam

C. Pernikahan yang Sah tidak Dipengaruhi oleh Seserahan

Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Seperti dibahas di atas, seserahan tidak perlu diberikan. Seserahan bukanlah parameter sah atau tidaknya pernikahan. Ini berlaku dengan harga berapa pun untuk seserahan pernikahan.

Seserahan adalah sah-sah saja, tetapi harus sesuai pada persyaratan. Apa Beberapa Jenis Barang hantaran Pernikahan. Namun, karakter tersebut tidak boleh dalam keadaan haram.

Semua sumbangan uang atau barang harus halal. Artinya pengelolaannya juga harus halal.

Islam melarang seserahan apapun karena hutang. Karena dalam hutang, sifatnya memaksakan dirinya dalam hal ini.

Di sisi lain, seserahan pernikahan dalam Islam harus semampunya saja. Jangan sampai pemberi seserahan harus berhutang. Jangan terlalu memaksakan diri dengan memaksakan memberi.

Baca juga: 9 Cara Mencicil Barang Seserahan Pernikahan

D. Jenis Barang Seserahan yang dapat Diberikan

Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Ada banyak jenis barang yang diperbolehkan. Masing-masing benda tersebut memiliki arti tertentu. Makna tertulisnya tidak jauh dari ucapan selamat menikah.

1. Alat Ibadah

Jenis seserahan yang pertama adalah seperangkat alat sholat. Ada orang yang melihat seserahan ini sebagai suatu keharusan.

Karena seserahan ini merupakan simbol dari fakta bahwa agama adalah tumpuan utama pernikahan. Kedua mempelai diharapkan memegang teguh agama setelah menikah.

Selain mukena, kamu juga bisa memberikan tasbih dan quran. Tidak hanya tasbih manual, Anda juga bisa memberikan tasbih digital.

Tasbih dari jenis ini yang lebih modern dan mudah digunakan. Buku Yasin sebaiknya ditambahkan dalam seserahan.

2. Perhiasan

Seserahan lainnya bisa berupa perhiasan. Seserahan ini melambangkan kecantikan calon pengantin. Pengantin akan selalu bersinar setelah pernikahan selama sisa hidup mereka.

Baca juga: 16 Isi Seserahan Pernikahan yang Perlu Disiapkan

3. Baju muslim

Pada acara seserahan sering dijumpai satu set pakaian wanita. Busana ini berarti bahwa pengantin harus menjaga privasi mereka.

Privasi diartikan sebagai bentuk aura fisik. Privasi untuk kerahasiaan rumah tangganya.

Busana muslim yang bisa diartikan bisa bermacam-macam jenisnya. Dapatkan hijab, niqab, blouse, busana muslim, dress dan lain-lain.

4. Kosmetik halal

Juga, berbagai kosmetik halal dapat diberikan. Selain fungsional, harus ada tujuan di balik seserahan tersebut. Dengan seserahan ini, diharapkan kedua mempelai dapat berdandan untuk suaminya.

Selalu terlihat baik di wajah suaminya adalah hal yang baik untuk istri. Selain itu, kosmetik halal memastikan wanita selalu menjaga penampilannya sebaik mungkin.

Pemberian seserahan ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk. Bisa dalam bentuk lipstik, bedak, alas bedak, pensil alis dan lain-lain. Juga produk perawatan seperti sabun, lulur, lotion dapat diberikan.

5. Sepatu dan Tas

Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam

Sepatu dan tas melengkapi hadiah Anda. Sifatnya tidak wajib seperti menyerahkan alat ibadah, tapi ada maknanya juga.

Pemberian sepatu atau sandal diharapkan searah dengan suami. Dan tas tersebut digunakan untuk melambangkan kekuatan laki-laki yang menjaga calon pengantin.

Kapan seserahan ini diberikan tergantung pada saat ijab dilaksanakan. Akan lebih baik jika seserahan dilakukan sebelum pernikahan.

Atau pada saat ijab qobul, Jika seserahan yang diberikan, itu cukup banyak. Pemberi bisa meminta bantuan kerabat atau keluarga untuk membantu membawanya.

Apa yang bisa diberikan untuk seserahan. Terlebih lagi bila yang diberikan setuju dengan hal tersebut di atas.

Beberapa poin ini tentu layak untuk dicoba. Anda dapat memilih mana yang ingin Anda berikan.

Namun, poin terpenting untuk dipahami adalah membeli yang sesuai dengan kemampuan. Jika Anda bisa melakukannya sedikit saja, itu tidak akan menjadi masalah.

Beri edukasi pada calon pengantin jika dia masih bersikeras. Pembelajaran yang diberikan dapat dijelaskan jika seserahan tidak sampai membuat stres.

Untuk lebih jelas mengenai Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam bisa lihat video dibawah ini

Penutup

Jadi Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam adalah ya, diperbolehkan. Jadi dilarang apabila mengambil sumber uang haram dan berhutang.

Tidak perlu lagi dibenarkan ketika sifatnya untuk pamer. Seserahan pernikahan dalam Islam memang begitu adanya dan harus diikuti oleh umat Islam.

Sekian artikel berjudul Hukum Seserahan Pernikahan dalam Islam, semoga bermanfaat.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!