3 Cara Mengajak Wanita Taaruf untuk Menikah

Bagaimana Cara Mengajak Wanita Taaruf untuk Menikah? Berikut langkah-langkah yang bisa kita gunakan untuk mengajak wanita ta’aruf. Karena banyak hal yang bisa kita pelajari.

3 Cara Mengajak Wanita Taaruf untuk Menikah

Misalnya dari kata-kata meminta ta’aruf hingga tata cara ta’aruf tanpa perantara. Selain itu, karena diterima atau ditolaknya undangan tersebut.

Tentu saja seorang pria ingin mendengar jawaban permintaan taaruf dari wanita yang ditawarinya, karena keinginannya diterima.

Kalaupun ditolak, tentu saya ingin tahu apa alasannya, agar bisa membenahi beberapa hal yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan calon yang diajak ta’aruf itu.

Ditambah lagi, mencapai usia dewasa tentunya akan ada keinginan untuk segera menikah.

Pernikahan merupakan salah satu tujuan kehidupan manusia yang salah satunya merupakan kewajiban sebagai seorang muslim.

Karena dalam Islam telah dianjurkan untuk melanjutkan keturunan dengan cara menikah.

Oleh karena itu, pernikahan dapat menghindarkan seseorang dari segala perbuatan maksiat, salah satunya menjauhi zina.

Untuk menuju ke jenjang pernikahan tentunya membutuhkan berbagai persiapan. Salah satunya adalah persiapan psikologis, persiapan materi, dan tentu saja persiapan fisik.

Beberapa hal tersebut merupakan kumpulan hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk melangsungkan pernikahan.

A. Apa itu Menikah?

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang cara mengajak wanita ta’aruf, mari kita selaraskan pengertian pernikahan terlebih dahulu.

Menikah adalah bagaimana Anda akan hidup bersama pasangan dan menjalankan hidup Anda serta harus bisa bergaul dengan orang-orang di sekitar Anda.

Oleh karena itu, memang benar bahwa pernikahan tidak hanya menyatukan pasangan tetapi juga menyatukan dua keluarga yang tidak mengenal di awalnya.

Sebelum menikah, sudah menjadi kewajiban untuk melakukan perkenalan dengan calon pasangan. Hal ini tentunya agar pasangan yang ingin dinikahi cocok dan memenuhi syarat.

Namun yang perlu digarisbawahi, proses pengenalan yang disarankan oleh Islam adalah mengajak wanita untuk ta’aruf dan bukan dengan berpacaran.

Jadi ada baiknya bagi Anda yang ingin memulai hubungan ta’aruf mengetahui apa saja yang pantas untuk dipersiapkan terlebih dahulu. Tata cara mengajak wanita ta’aruf juga harus benar dan baik.

Selanjutnya, bagaimana trik memulai ta’aruf? Dan juga cara mengucapkan ajakan taaruf kepada calon pasangan.

Ini bukan soal malu, canggung, atau pun karena tidak punya nyali untuk mengucapkan ajakan ta’aruf. Tapi pertanyaannya adalah apakah Anda siap untuk mengajak taaruf?

Karena tentunya harus paham bagaimana melakukannya dengan santun dan tidak menimbulkan ketimpangan.

Beberapa langkah efisien akan diulas dalam artikel ini. Dengan keinginan bagi anda yang memiliki niat untuk beribadah jangan sampai salah langkah untuk memulainya.

Baca juga: Hak Suami atas Istri dalam Islam

B. Cara Mengajak Wanita Taaruf

3 Cara Mengajak Wanita Taaruf untuk Menikah

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan dalam mengajak seorang wanita untuk ta’aruf dalam Islam.

Namun sebenarnya untuk lebih meyakinkan dengan cara berdialog atau mencari pendapat terhadap orang yang telah melakukan ta’aruf.

Kemudian dibandingkan dengan cara yang bisa kita lakukan sebagai berikut, salah satunya adalah:

1. Minta Bantuan Mediator untuk Melakukan Ta’aruf

Cara Mengajak Wanita Taaruf yang pertama yaitu meminta bantuan mediator untuk melakukan ta’aruf.

Langkah awal mengajak perempuan ta’aruf ini seringkali dilakukan sebagai langkah tradisional yang lebih bermartabat.

Mengapa lebih bermartabat? Karena dalam hal ini mediator tidak dimaksudkan sebagai orang yang asal-asalan.

Umumnya mediator adalah orang yang paling dipercaya yang dapat memberikan nasihat yang baik, seperti keluarga atau ustadz.

Mediator tidak hanya menyampaikan keinginannya, tetapi lebih ke arah memastikan bahwa hubungan ta’aruf akan berjalan.

Melalui mediator ini akan ditemukan ketulusan dan kebenaran informasi yang diberikan.

Menggunakan mediator akan memudahkan dan memberikan keuntungan karena tidak perlu bertemu langsung dengan calon pasangan.

Selain itu, keuntungannya adalah Anda tidak perlu malu dan canggung. Namun, langkah ini membutuhkan niat yang serius karena menyangkut nama baik mediator.

2. Menyatakan Langsung kepada Calon

Cara Mengajak Wanita Taaruf yaitu menyatakan langsung kepada calon pasangan.

Langkah mengajak wanita ke taaruf selanjutnya merupakan langkah yang membutuhkan niat yang kuat dan keberanian ekstra.

Pasalnya, Anda harus mengutarakan niat Anda secara langsung kepada calon pasangan.

Tenang saja, cara mengatakan langsung ini memiliki sisi positif karena akan muncul keberanian besar untuk menunjukkan bahwa tujuannya tidak main-main.

Sikap ini bisa menjadi nilai plus tersendiri dalam penilaian nantinya.

Namun perlu digarisbawahi bahwa keberanian ekstra harus dibarengi dengan jiwa yang kuat, karena jika nantinya ajakan ditolak, Anda tidak akan merasa sakit hati.

Baca juga: Taaruf: Pengertian, Tujuan & Tata Caranya

3. Taaruf Melalui WhatsApp (Aplikasi Chatting)

Cara Mengajak Wanita Taaruf yaitu mengajak taaruf melalui whatsapp.

Munculnya langkah mengajak perempuan untuk ta’aruf melalui Whatsapp ini disebabkan karena kemajuan perkembangan teknologi.

Karena ada fitur pesan singkat atau Whatsapp, jadi lebih mudah untuk berbicara.

Begitu pula dengan mengajak wanita ta’aruf. Menggunakan Whatsapp memang jauh lebih mudah, namun meski begitu, cara ini memiliki adat dan tata krama tertentu.

Hal ini diperlukan agar dapat menggambarkan kepribadian yang santun dan sopan yang mampu memikat hati calon pasangan.

Tata cara mengajak wanita taaruf melalui Whatsapp antara lain:

  • Gunakan bahasa yang sopan
  • Mulailah dengan memberikan perhatian normal
  • Cobalah untuk tidak menggurui atau bertindak seperti yang Anda tahu
  • Jangan membuat tersinggung
  • Sisipkan sedikit lelucon
  • Bertindak santai dan tunjukkan pemikiran yang matang

Baca juga: 10 Tugas Istri Menurut Islam

C. Cara Mengajak Wanita Taaruf Tanpa Mediator

3 Cara Mengajak Wanita Taaruf untuk Menikah

Bagaimana jika tidak memiliki jaringan yang bisa menjadi mediator dalam ta’aruf? Sadarilah bahwa dengan adanya mediator, itu bukan kewajiban, mediator hanya diharapkan untuk mempermudah prosesnya.

Jika sudah menemukan seseorang yang sesuai dengan syarat yang diharapkan hati, maka tidak ada salahnya mengajukan Taaruf seorang diri.

Namun disarankan untuk izin kepada orang tua atau setidaknya orang lain yang mengetahui niat Anda.

Oleh karena itu, langkah-langkah mengajak seorang wanita untuk melakukan ta’aruf harus benar dan tepat dengan apa yang diketahui oleh calon.

Baca juga: Usia Ideal Menikah dalam Islam

D. Tanya Jawab Seputar Langkah Mengajak Wanita Taaruf

Selanjutnya, akan ada beberapa pertanyaan dan jawaban seputar Taaruf ketika proposal telah diajukan oleh salah satu pihak.

Apa yang perlu dilakukan dan bagaimana cara yang baik untuk merespon, pertanyaan-pertanyaan berikut akan dijawab:

1. Apa Taaruf itu?

Dalam Al-Qur’an Surat Al Hujurat: 13, ta’aruf berarti ‘saling mengenal dengan tujuan baik‘.

Dan menurut sumber lain, ta’aruf adalah anjuran perkenalan antara wanita dan pria yang ingin merajut hubungan serius tanpa melalui proses pacaran seperti pada umumnya.

Jadi ada proses yang juga harus dilalui, ditambah niat yang disampaikan kepada calon pengantin.

2. Benarkah Kalau Mau Ta’aruf Harus ikut Liqo’?

Ada pertanyaan seperti ini, benar atau tidak, kalau mau taaruf harus ikut liqo atau sejenisnya, seperti tilawah al-Qur’an di masa lalu untuk memperkuat keyakinan taaruf?

Liqo’ dalam bahasa Indonesia memiliki arti perkumpulan atau pengajian yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan bertaaruf.

Mendapat ilmu dari orang-orang yang memahami Taaruf dengan baik. Namun pada kenyataannya, tidak semua orang yang melakukan ta’aruf mengikuti liqo’ pada awalnya.

Ada yang mendapatkan pengetahuan tentang ta’aruf dari keluarga atau orang tua yang memiliki pengetahuan tentang ta’aruf dan tahapannya.

3. Benarkah Taaruf menghindari sentuhan dalam proses pengenalan?

Pemula umumnya memahami ta’aruf sebagai tingkatan untuk menghindari sentuhan dalam proses pengenalan, apakah ini benar?

Hal ini dapat dikatakan dengan benar karena pada hakikatnya dalam Islam laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dilarang melakukan hubungan dan dilarang menyentuh kulit karena hukumnya dapat membatalkan wudhu.

Jadi jika disebutkan ta’aruf sebagai tingkatan untuk menghindari sentuhan, maka benar menurut tuntunan Islam jika hubungan antara seorang pria dan seorang wanita yang bukan mahram tidak boleh berlebihan.

4. Bagaimana jika meminta wanita untuk ta’aruf tapi tidak berhasil?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, jika langkah mengajak wanita ta’aruf ini membutuhkan niat dan persiapan yang baik, maka pada dasarnya ta’aruf tidak didasarkan pada paksaan dan kewajiban untuk menerima prosesnya.

Jika pada akhirnya Anda merasa bahwa kondisi pasangan tidak sesuai dengan persyaratan dan tidak ada minat, maka pasangan berhak menghentikan proses taaruf.

Jadi akan ada peluang proses ta’aruf tidak berhasil, tapi tentu saja tidak seperti hubungan asmara yang biasanya berakhir dengan perselisihan.

5. Jika Anda telah melakukan Taaruf dengan seorang wanita, apakah Anda harus segera menikah?

Dalam tuntunan Islam sendiri, tata cara ta’aruf tidak dianjurkan menunggu terlalu lama proses ta’aruf.

Jika kedua belah pihak merasa coco, maka tidak ada alasan untuk menunggu lagi.

Jadi jika sudah cocok dengan wanita pilihan Taaruf, silahkan segera menikah. Jadi bukan sekedar meminta taaruf saja.

Namun tetap kembali pada keputusan kedua mempelai beserta keluarganya, memang tidak dianjurkan untuk segera menikah namun lebih baik jangan menunda niat baik.

Padahal, semua niat baik harus dimudahkan oleh Allah SWT. Simak video penjelasan singkat langkah-langkah meminta taaruf di sini.

Sekian artikel berjudul Cara Mengajak Wanita Taaruf untuk Menikah, semoga bermanfaat.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!