15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Bagaimana Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa? Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa ini bisa menjadi referensi anda yang ingin menikah dengan adat Tionghoa.

15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Bagi Anda yang memiliki keturunan dan ingin melangsungkan pernikahan adat Tionghoa, jangan khawatir karena prosesi pernikahannya tidak sesulit tradisi Jawa, meski tetap ada ketentuan sebagai syarat pernikahan bagi sebagian suku.

Saat ini, pernikahan tradisional Tiongkok sering disederhanakan, tetapi fotografer pernikahan tetap dapat menunjukkan keunikan acara yang mereka selenggarakan.

Sekilas Tentang Pernikahan Adat Tionghoa

Dalam prosesi pernikahan adat Tionghoa yang pertama, penyerahan keranjang bambu yang disusun berbentuk lingkaran atau persegi panjang termasuk barang hantaran yang diberikan oleh pengantin pria setelah diterimanya proses lamaran.

Yaitu sekitar 1 minggu sebelum pernikahan adat Tionghoa.

Dalam prosesi pernikahan adat Tionghoa, ritual ini disebut Sangjit, atau dalam tradisi Jawa atau Sunda dikenal sebagai Seserahan.

Tahapan pernikahan adat Tionghoa setelahnya adalah Sung Chia Cuang atau proses penataan kamar di kediaman calon mempelai pria.

Pada saat ini, keluarga pengantin akan menyiapkan tempat tidur baru untuk kamar pengantin dan menghiasinya dengan warna merah untuk melambangkan kebahagiaan dan semangat hidup, sehingga pernikahan tradisional Tiongkok selalu memiliki nuansa merah.

Selain itu, orang tua kedua calon pengantin wajib menyalakan lilin pernikahan hingga tiga hari setelah pernikahan.

Prosesi Pernikahan adat Tionghoa melakukan upacara Siraman untuk membersihkan kedua mempelai dari pengaruh roh jahat.

Kemudian dilanjutkan dengan Cio tao atau menyisir rambut 3 kali dari pengantin orang yang sudah menikah dan memiliki keturunan.

Tak hanya itu, dalam pernikahan adat Tionghoa, kedua mempelai juga diwajibkan menyantap 12 jenis sayuran yang masing-masing mewakili berbagai rasa yang melambangkan suka dan duka pernikahan untuk dicicipi.

Mempelai wanita yang diundang ke rumah mempelai pria untuk menunaikan sembahyang sam kay, yang dianggap oleh orang terdekat sebagai syarat sahnya pernikahan mereka menurut tradisi dan kepercayaan.

Namun ada juga pertemuan langsung di gereja untuk akad nikah.

Meninjau pernikahan tradisional Tiongkok melibatkan acara tea pai atau berbagi teh di rumah pengantin pria untuk memperkenalkan pengantin wanita dan penghormatan kepada keluarga.

Tea pai biasanya dilakukan sebelum upacara pernikahan tradisional Tionghoa, tetapi jika bertepatan dengan perayaan, itu juga tidak masalah.

Anda dapat menyederhanakan pernikahan tradisional Tionghoa menjadi satu hari atau dapat melakukan seluruh upacara agar lebih sakral.

Baca juga: 12 Susunan Acara Pernikahan Adat Betawi Asli

Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Tradisi pernikahan Tionghoa, seperti tradisi pernikahan lainnya, memiliki kearifan sejarah yang kaya akan makna.

Pada dasarnya acara yang terdapat pada pernikahan setiap pasangan Tionghoa dibagi menjadi 3 tahapan yaitu sebelum menikah, menikah dan setelah menikah.

Berikut rincian persiapan yang perlu dilakukan calon pengantin untuk setiap prosesnya:

Prosesi Sebelum Hari Pernikahan

Penjelasan mengenai Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa pada saat sebelum hari pernikahan.

a. Lamaran

Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa yang pertama yaitu lamaran.

Untuk proses lamaran, ada pasangan yang menentukan waktu oleh orang yang lebih tua, dan ada juga yang tidak terlalu memperhatikan masalah waktu ini.

Peran paling penting dalam proses ini dimainkan oleh orang yang bertindak seperti “mak comblang” yang dikirim oleh pihak laki-laki.

“Mak comblang” ini akan mengirimkan pesan ke pihak keluarga perempuan bahwa putra dan putri mereka adalah pasangan yang tepat untuk menikah.

b. Penentuan

Jika sinyal dari “mak comblang” diterima positif, kedua pihak bisa menentukan kapan Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa selanjutnya, yakni Sangjit, bisa dilakukan.

c. Sangjit

15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa ini penting dalam upacara pernikahan setiap pasangan Tionghoa.

Orang tua yang memahami masalah penanggalan dapat ditanya tentang waktu yang tepat untuk Sangjit.

Sangjit umumnya berlangsung antara 1 bulan hingga seminggu sebelum upacara pernikahan dan berlangsung pada siang hari antara pukul 10:00 hingga 13:00 WIB, diikuti dengan makan siang.

d. Persiapan pihak keluarga mempelai pria

Beberapa barang Sangjit datang dalam bentuk 12 nampan yang kemudian diberikan kepada pihak keluarga calon pengantin, antara lain:

  • kosmetik dan perlengkapan mandi;
  • Satu set perhiasan untuk pengantin wanita;
  • gaun pengantin/kain dan aksesoris;
  • Uang susu (ang pao) dan uang pesta (masing-masing dalam amplop merah). Uang ini dapat diambil sebagian atau semua dengan konsekuensi yang ada;
  • Tiga nampan masing-masing berisi 18 buah;
  • Dua pasang lilin merah besar diikat dengan pita merah;
  • Sepasang kaki babi (jika tidak tersedia, bisa diganti dengan makanan kaleng) dan 6 kaleng kacang polong;
  • Sebuah nampan berisi sekitar 18 kue mangkuk merah;
  • Sebuah nampan berisi dua botol anggur atau sampanye;
  • Dan sebuah nampan berisi kombinasi uang dan emas, dua ikat pita double happiness, sebuah kaca dan kue satu.

e. Persiapan pihak keluarga mempelai wanita

Hantaran balik dilakukan dalam bentuk; seserahan dari pihak mempelai pria yang hanya diambil beberapa barang seperti:

  • Uang susu dan uang pesta,
  • Nampan buah-buahan,
  • 1 pasang lilin merah,
  • Beberapa kaki babi/makanan penggantinya dan sekaleng kacang polong,
  • Beberapa kue mangkok,
  • Dua botol merah sirup;
  • Sebuah nampan manisan seperti permen atau coklat;
  • Dan nampan dengan kebutuhan pria seperti sepasang pakaian, pakaian dalam, dan saputangan.

Pihak keluarga juga harus menyiapkan beberapa amplop uang Ang Pao yang siap dibagikan kepada beberapa pembawa nampan dari pihak mempelai pria dalam pecahan yang disesuaikan.

f. Tunangan

15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa ini merupakan ajang perkenalan bagi setiap bagian keluarga dari 2 golongan agar terjalin kekerabatan yang lebih kuat antara keluarga laki-laki atau keluarga perempuan.

Setelah pertemuan selanjutnya dilanjutkan dengan makan bersama.

g. Penentuan waktu yang baik

Tradisi Cina benar-benar menganut pentingnya kalender yang tepat untuk setiap acara sakral.

Jam, hari, dan bulan yang baik harus diputuskan.

Pada umumnya semuanya serba muda, yaitu:

  • Jam sebelum matahari terbit tegak lurus;
  • Hari tergantung pada hitungan bulan tionghoa,
  • dan bulan yang baik adalah bulan terbit/mendekati bulan purnama.

Hal ini juga harus didiskusikan dengan keluarga kedua belah pihak. Selain mengatur kalender yang sesuai untuk hari pernikahan, tetapkan hari yang baik untuk upacara.

h. Pemasangan Seprai

Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa ini dilakukan oleh pihak keluarga calon mempelai pria di kediaman keluarga calon mempelai wanita.

Pelaksana acara ini adalah pihak keluarga mempelai pria yang berpasang-pasangan dan hidup bahagia sebagai ajang untuk menunjukkan contoh kehidupan berumah tangga yang harmonis dari keluarga mempelai pria.

Selain memasang sprei, menempelkan berbagai barang dekoratif untuk ruangan dan meletakkan mahar di tempat tidur.

Waktu untuk mengadakan acara ini akan ditentukan sesuai dengan kalender yang tepat.

i. Upacara Liauw Tiaa (acara pesta bujangan):

15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Dilaksanakan pada malam hari sebelum upacara pernikahan keesokan harinya. Upacara ini dihadiri oleh teman-teman pengantin dan diadakan di rumah pengantin wanita.

Baca juga: 8 Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda

Proses Pernikahan di Hari H

Penjelasan mengenai Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa, pada hari H saat proses pernikahan terjadi.

a. Upacara Cio Tao

Prosesi Pernikahan Adat Tionghoa ini berlangsung dalam beberapa tahapan, yang utama adalah penghormatan kepada Tuhan, alam, leluhur, orang tua dan kedua mempelai.

Upacara persembahyangan ini dimulai dengan persembahyangan di dalam rumah kemudian dilanjutkan dengan upacara persembahyangan di klenteng dan kembali ke dalam rumah untuk menunjukkan rasa hormat kepada orang tua atau beberapa orang yang dituakan.

b. Pemberkatan

Rangkaian acara di vihara ini diadakan oleh seorang pandita dan beberapa bikuni. Mereka yang akan memberi pemberkatan nanti kepada kedua calon pengantin baru.

c. Tea pai

15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa

Upacara ini adalah acara yang ingin dihadiri oleh orang tua dari kedua pihak dan beberapa tetua.

Pada acara ini, setiap bagian keluarga memberikan nasehat kepada calon pengantin agar rumah tangga yang mereka bangun dapat berjalan selamanya dan harmonis.

Selain berpesan, masing-masing memberikan bingkisan yang bisa berupa perhiasan, uang, dan perlengkapan rumah tangga yang berguna untuk menopang perekonomian keluarga muda ini di masa depan.

d. Pesta/resepsi pernikahan

Setelah upacara keagamaan, perayaan pernikahan berlangsung di rumah atau di tempat perayaan. Pengantin biasanya mengenakan gaun pengantin dan jas.

Baca juga: 2 Contoh Susunan Panitia Pernikahan [Lengkap]

Proses Setelah Pesta Pernikahan

Penjelasan mengenai Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa, yang merupakan proses setelah pesta pernikahan.

a. Cia Kiangsay

Upacara menerima pengantin pria (“cia kiangsay”) melibatkan memperkenalkan keluarga besar pengantin pria ke rumah pengantin wanita. Pengantin pria sudah boleh tinggal bersama.

b. Cia Ce’em

Upacara cia ce’em dilakukan di rumah mempelai pria.

Tujuan dari acara ini adalah untuk memperkenalkan seluruh bagian keluarga besar mempelai wanita.

Usai acara ini, pasangan yang baru menikah itu mengunjungi beberapa kerabat di rumah, yang orang keluarganya masih memiliki orang tua.


Sekian artikel berjudul 15 Susunan Acara Pernikahan Adat Tionghoa, semoga bermanfaat.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

error: Content is protected !!